Minggu, 19 Mei 2013

"It started with Eragon... It ends with Inheritance"



It started with eragon since March 8th 2013, novel Eragon karyanya Christopher Paolini ini baru saya baca tahun ini, wow.. Pertama kali baca novel ini emang rada bingung, soalnya pengantar cerita ini langsung masuk ke penyergapan Arya di hutan oleh Durza sang Shade, apalagi rute jalan yang dideskripsikan di dalam novel ini bener bener harus dengan konsentrasi penuh. Pertama kali menmukan ketertarikan di dalam novel ini pas Saphira menetas disana emang pastinya udah ketebak sama semua pembaca, tapi pas ternyata Saphira bisa ngrasain benak Eragon dan sebaliknya, itu bener bener ide brilian. Ada percakapan kocak dinovel ini yang paling saya suka.

 Saphira : Eragon
Eragon  : Apa hanya itu yang bias kau katakana?
Saphira  : Ya

Hahahaha it’s so funny! Gak tau kenapa kesannya percakapan disana itu serius tapi entah ada unsure kepolosan yang membuat kita ketawa. Eragon ini menceritakan perjalanan Eragon menuju Kaum Varden sebenarnya dengan harapan bergabungnya Eragon bersama Kaum Varden dia bisa membalaskan dendamnya kepada Ra’zac dan sang Raja Galbatorix yang memerintahkan Ra’zac sendiri. Banyak kejutan di novel ini pertama tentang klan penunggang, ramalan Angela di Teirm, Identitas Brom, lalu Identitas Murtagh. Semuanya terencana dengan baik dan sekali lagi saya punya daftar baru untuk novel yang harus saya beli : Eldest.
Di Eldest petualangan Eragon kini dia harus menjalani latihan di kota para Elf : Ellesmera. Disini juga dia mulai menunjukan rasa tertariknya kepada seorang Elf, Arya. Di kota para Elf eragon diajari dan dilatih oleh seorang seniornya, itu ketertarikan dalam novel ini. Bukan hanya eragon yang dilanda kebahagiaan pada saat bertemu sang guru tapi saya yakin para pembaca juga akan sangat bahagia dan tercengang juga. Sementara Eragon dan Saphira berlatih di Ellesmera, di Carvahall Roran juga sedang berusaha memperjuangkan hidupya sekaligus hidup orang – orang Carvahall. Ini juga ketertarikan saya di novel Eldest, karena disini diceritakan bagaimana Roran meyakinkan orang – orang di Carvahall untuk pergi mencari perlindungan ke Surda karena Surda adalah salah satu Negara yang menentang Galbatorix, disini juga diceritakan tentang kisah cinta Roran bersama Katrina dan bagaimana Sloan, ayahnya Katrina jelas tidak menyetujui hubungan mereka karena Roran adalah sepupu dari Eragon dan Eragonlah yang menyebabkan kekaisaran menyerang Carvahall. Kalau kita membaca novel ini pastilah kita akan setuju apalagi cewek cewek ABG Roran adalah laki laki sejati #halah.
Selain kisah cinta Roran dan Eragon, disini juga diceritakan bagaimana hasrat Saphira yang ingin memiliki seorang keturunan agar kaumnya tidak punah. Lucu dan mengharukan. Setelah Eragon kembali dari Ellesmera seperti di Eragon, Christoper Paolini juga membuat sebuah kejutan di akhir cerita woah bukan hanya eragon yang tidak percaya tapi saya juga. Menurut saya hebat Christoper Paolini membuat konflik disana karena membuat pembaca penasaran dan pastilah menunggu seri berikutnya. Disini juga ada beberapa adegan yang berkesan bagi saya. Yang pertama ketika Eragon membuat sebuah Fairth untuk Arya, Kedua saat Roran dan Katrina mengumumkan bahwa mereka akan tunangan kepada Sloan, ketiga saat Eragon meminta maaf kepada Arya dan membawakan bungan yang dibuatnya sendiri, keempat ketika Eragon menghibur Saphira saat Saphira patah hati, dan terakhir Bab yang paling saya favoritkan : Yang Pertama (Eldest).
Setelah Eldest berlanjut dengan Brisingr. Setelah latihan di Ellesmera Eragon, Saphira dan Roran pergi ke Drass Leona untuk mencari Katrina, Kekasih Roran yang di sergap para Ra’zac di sarang mereka : Helgrind. Dan disana juga Eragon memvonis hidup seseorang, sebenarnya di Novel ini kebanyakan berlatar di kota para kurcaci karena Eragon harus menjadi saksi untuk pemilihan raja kurcaci yang baru dan di Novel ini Eragon membuktikan sebuah nasihat dari Solembum sang Warecat. Dan dinovel ini juga diceritakan asal usul Eragon, bagaimana kisah tentang ibunya dan ayahnya sehingga eragon bisa dititipkan di Carvahall bersama pamannya Garrow. Dan yang paling penting disini Eragon mengetahui dari mana kekuatan Galbatorix Bersal.
And it ends with Inheritance at May 8th 2013. Di inheritance ini keliatan banget Christoper Paolini bekerja dengan sangat amat baik karena saya yakin Novel ini membekas di hati para pembaca. Di Novel ini kaum varden sudah mulai bergerak menuju urubaen untuk melawan Galbatorix dan diceritakan bagaimana Eragon menuju kota Vroengard kota para penunggang saat sebelum Galbatorix menjatuhkan klan penunggang. Disana lagi lagi Christoper Paolini membuat sebuah kejutan yang sangat sangat tak terduga. Dan setelah dari Vroengard Eragon terbang menuju Urubaen karena disana kaum Varden sedang menyerang. Apakah Eragon mengalahkan Galbatorix atau tidak? Silahkan kalian baca di novel Inheritance. And the end of the final? Entahlah sepertinya sangat tidak bijak jika saya memberitahukan disini silakan kalian bertanya kepada Angela.Pokoknya the best novel!! The great job by Christoper Paolini. Yah walaupun Tamat sudah saya tidak berharap Novel Inheritance ini adalah akhir dari segala akhir. Saya masih akan menuntut Angela karena ini.

Rabu, 17 April 2013

Tanah

Pengertian dan Jenis Tanah beserta Fungsinya. Pengertian tanah menurut Ensiklopedi Indonesia adalah campuran bagian - bagian batuan dengan material serta bahan organik yang merupakan sisa kehidupan yang timbul pada permukaan bumi akibat erosi dan pelapukan karena proses waktu. Definisi tanah dari waktu ke waktu mengalami pengembanga sebagai berikut. 1. Definisi Tanah Berdasarkan Pendekatan Ahli Geologi Ahli geologi akhir abad XIX mendefinisikan tanah sebagai lapisan permukaan bumi yang berasal dari bebatuan yang telah mengalami serangkaian pelapukan oleh gaya-gaya alam, sehingga membentuk regolit yaitu lapisan partikel halus. 2. Definisi Tanah Berdasarkan Pendekatan Pedologi Pada tahun 1870 seorang ahli pedologi yaitu Dokuchaev mendefinisikan tanah sebagai bahan padat (bahan mineral atau bahan organik) yang terletak dipermukaan, yang telah dan sedang serta terus menerus mengalami perubahan yang dipengaruhi oleh faktor-faktor : (1) bahan induk, (2) iklim, (3) organisme, (4) topografi, dan (5) waktu. 3. Definisi Tanah Berdasarkan Pendekatan Edaphologi Seorang ahli edaphologi dari Inggris bernama Dr. H. L. Jones mendefiniskan tanah sebagai media tumbuh tanaman. 4. Definisi Tanah Berdasarkan Pendekatan Ilmu Tanah Terkini Pada tahun 2005 seorang doktor ilmu tanah dari Indonesia bernama Hanafiah mendefiniskan tanah secara lebih komperhensif bahwa tanah adalah lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya perakaran penopang tumbuh tegaknya tanaman dan menyuplai kebutuhan air dan udara; secara kimiawi berfungsi sebagai gudang hara dan sumber penyuplai hara atau nutrisi (meliputi: senyawa organik dan anorganik sederhana dan unsur-unsur essensial seperti N, P, K, Ca, Mg, S, Cu, Zn, Fe, Mn, B, dan Cl); dan secara biologi berfungsi sebagai habitat biota (organisme) yang berpartisipasi aktif dalam penyediaan hara tersebut dan zat-zat aditif (pemacu tumbuh, proteksi) bagi tanaman, yang ketiganya secara integral mampu menunjang produktivitas tanah untuk menghasilkan biomass dan produksi baik tanaman pangan, tanaman obat-obatan, industri perkebunan, maupun kehutanan. Setelah melihat dari beberapa pengertian diatas, baik menurut Ensiklopedi Indonesia dan maupun pengertian tanah dari waktu ke waktu yang mengalami perkembangan, ada pula pengertian tanah menurut para ahli.

Anda baru saja mencopy artikel di Blog Menara Ilmu dengan judul Pengertian dan Jenis Tanah beserta Fungsinya .Jika anda ingin menggandakan artikel ini, sertakan URL berikut sebagai sumber : http://menarailmuku.blogspot.com/2013/01/pengertian-dan-jenis-tanah-beserta.html
Tanah berasal dari hasil pelapukan batuan bercampur dengan bahan organik dan organisme (vegetasi/hewan) yang di hidup di atasnya atau di dalamnya.  Selain itu di dalam tanah terdapat udara + air. Tanah adalah kumpulan dari benda alam di permukaan bumi yang tersusun dalam horison-horison, terdiri dari campuran bahan mineral, bahan organik, air dan udara serta merupakan media untuk tumbuhnya tanaman. 

Proses Pembentukan Tanah
Pembentukan tanah di bagi menjadi empat tahap
  1. Batuan yang tersingkap ke permukaan bumi akan berinteraksi secara langsung dengan atmsosfer dan hidrosfer. Pada tahap ini lingkungan memberi pengaruh terhadap kondisi fisik. Berinteraksinya batuan dengan atmosfer dan hidrosfer memicu terjadinya pelapukan kimiawi.

  2. Setelah mengalami pelapukan, bagian batuan yang lapuk akan menjadi lunak. Lalu air masuk ke dalam batuan sehingga terjadi pelapukan lebih mendalam. Pada tahap ini di lapisan permukaan batuan telah ditumbuhi calon makhluk hidup.

  3. Pada tahap ke tiga ini batuan mulai ditumbuhi tumbuhan perintis. Akar tumbuhan tersebut membentuk rekahan di lapisan batuan yang ditumbuhinya. Di sini terjadilah pelapukan biologis.

  4. Di tahap yang terakhir tanah menjadi subur dan ditumbuhi tanaman yang ralatif besar.

Faktor Pembentukan Tanah
Ada beberapa faktor pembentukan tanah, diantaranya :
  1. Iklim
    • Suhu
      Jika suhu semakin tinggi maka makin cepat pula reaksi kimia berlangsung
    • Curah Hujan
      Makin tinggi curah hujan, makin tinggi pula tingkat keasaman tanah

  2. Bahan Induk
    Yang dimaksud bahan induk adalah bahan penyusun tanah itu sendiri yang berupa batuan

  3. Organik
    Bahan organaik berpengaruh dalam pembentukan warna dan zat hara dalam tanah.

  4. Makhluk Hidup
    Semua makhluk hidup berpengaruh. Baik itu jasad renik, tumbuhan, hewan bahkan manusia.

  5. Topografi
    Topografi alam dapat mempercepat atau memparlambat kegiatan iklim. Misalnya pada topografi miring membuat kecepatan air tinggi dan dapat meyebabkan terjadinya erosi.

  6. Waktu
    Lamanya bahan induk mengalami pelapukan dan perkembangan tanah memainkan peran penting dalam menentukan jenis tanah yang terbentuk.


Jenis-jenis Tanah
  1. Tanah Humus
    Tanah yang sangat subur berasal dari pelapukan daun dan batang di hutan hujan tropis yang lebat.

  2. Tanah Pasir
    Tanah yang kurang baik bagi pertanian. Terbentuk dari pelapukan batuan beku serta sedimen yang memiliki butir kasar dan berkerikil.

  3. Tanah Aluvial
    Tanah yang dibentuk dari lumpur sungai yang mengedap di dataran rendah.

  4. Tanah Podzolit
    Tanah subur yang pada umumnya berada di pegunungan dengan curah hujan yang tinggi

  5. Tanah Vulkanik
    Tanah yang terbentuk dari lapukan materi letusan gunung berapi dengan zat hara yang tinggi

  6. Tanah Laterit
    Tanah yang tadinya subur menjadi tidak subur karena unsur hara pada tanah tersebut terbawa oleh air hujan.

  7. Tanah Mediteran
    Tanah yang terbentuk dari pelapukan batuan yang kapur

  8. Tanah Gambut
    Tanah Yang terbentuk dari lapukan tumbuhan rawa

Gletser


Picture
Gletser atau glasier atau glesyer adalah sebuah bongkahan es yang besar yang terbentuk di atas permukaan tanah yang merupakan akumulasi endapan salju yang membatu selama kurun waktu yang lama. Bongkahan es ini dapat berupa wilayah daratan yang sangat luas. Saat ini, es abadi menutupi sekitar 10% daratan yang ada di bumi. Sebagian besar bongkahan es yang besar ini berada atau terdapat di wilayah kutub, baik terdapat di wilyah kutub utara, maupun terdapat di wilayah kutub selatan. Meskipun banyak orang yang mengira gletser selalu ada di daerah kutub, sesungguhnya mereka juga bisa berada di daerah pegunungan tinggi di seluruh benua, kecuali Australia, bahkan juga terdapat di pegunungan tinggi di daerah dekat khatulistiwa. Pegunungan Jayawijaya yang terdapat di Provinsi Papua Barat, di Kepulauan Negara Indonesia, merupakan salah satu contoh pegunungan tinggi yang memiliki banyak gletser dan terdapat di wilayah garis khatulistiwa yang terkenal lebih memiliki iklim yang bersifat lebih tropis.

Gletser terjadi di mulai pada lereng pergunungan yang berbentuk cekungan yang di sebut dengan sirka (cirque). Gletser terbentuk ketika salju segar turun, setelah mengendap udara yang terperangkap di antara serpihan salju terdorong keluar sehingga terjadi keping salju padat yang di sebut dengan firn. Saat salju semakin banyak turun di puncak pegunungan, firn akan terpadatkan menjadi es gletser. Bebatuan (till) yang jatuh dari puncak gunung pun akan ikut terbawa oleh gletser ini. Di daerah yang curam es terpecah menjadi rekahan-rekahan yang berbentuk baji (crevasse). Di ujungnya gletser mencair dan membentuk aliran sungai yang mengalir ke bawah pegunungan. Karena gletser berisi dari berbagai macam zat seperti bebatuan, salju, dan sedimen, sehingga saat gletser meluncur ke bawah akan merubah kontur dari pegunungan.
Picture
Picture
Gletser-gletser ini akan terus ada sepanjang musim. Ini sangat tergantung akan keseimbangan temperatur yang terdapat di wilayah di mana gletser-gletser tersebut berada, khususnya di wilayah kutub, baik di kutub utara maupun di kutub selatan. Para ilmuan memperkirakan bahwa selama pemanasan global, daerah bagian Utara dari belahan Bumi Utara (Northern Hemisphere) akan memanas lebih dari daerah-daerah lain di Bumi. Akibatnya, gunung-gunung es akan mencair dan daratan akan mengecil. Akan lebih sedikit es yang terapung di perairan Utara tersebut. Pengaruh pemanasan global atau sering disebut juga dengan istilah global warming dapat menyebabkan bongkahan es yang besar ini mengalami proses pencairan. Proses pencairan ini tidak akan berlangsung secara seketika, namun berlangsung secara gradually atau secara pelan-pelan dan berlangsung secara terus-menerus. Jika hal ini sampai terjadi, proses pencairan bongkahan es yang besar ini dapat menyebabkan peninggian muka air laut yang efek terbesarnya tentu saja dapat menenggelamkan beberapa kota atau beberapa daerah di permukaan bumi yang secara fakta memiliki ketinggian permukaan yang rendah, bahkan memiliki ketinggian di bawah muka air laut, contohnyaa seperti kota Amsterdam di Negara Belanda yang di mana kota tersebut memiliki ketinggian permukaan di bawah ketinggian permukaan air laut yang berada di sekeliling kota tersebut.

Geyser

Bagaiman proses terjadinya geyser?. Kita tahu di bawah kulit bumi ada lapisan yang berupa lelehan batuan dan lumpur panas yang di sebut magma. Semakin jauh kedalam perut bumi, semakin panas suhunya. Di kedalaman 1 kilometer, suhu batu-batuan dan lumpur bisa mencapai 57-600”C. di kedalaman 2 kilometer suhunya bisa lebih dari 1200”C.
Terkadang pada kulit bumi ada kantung air yang dekat dengan magma panas. Air tidak mneguap karena tidak bersinggunagn dengan udara. Bila ada celah atau retakan yang bisa dilalui, air panas tadi akan keluar ke permukaan bumi dan menjadi mata air panas.
Kadang-kadang air panas alami tersebut keluar sebagai geyser.

Uap air panas yang di hasilkan dari air panas yang naik, akan menembus celah atau retakan, dan mendorong air keluar ke permukaan. Pelepasan air di permukaan menyebabkan turunnya tekanan air panas di kedalaman, sehingga air yang sangat panas mneguap dan volumenya mnegembang hingga 1500 kali lipat! Uap itu pada gilirannya mendorong air di permukaan sehingga terjadilah semburan. Semburan akan terus berlangsung sampai air dan uap pada celah itu habis. Kemudian air bawah tanah sedikit demi sedikit terkumpul lagi, dan proses yang sam terulang kembali. Oh ya, aktivitas semburan geyser dapat berhenti karena pengendapan mineral di dalam geyser, gempa bumi, dan campur tangan manusia.

Sumber : http://fulkiadli.blogspot.com/2009/01/proses-terjadinya-geyser.html

Tenaga Endogen dan Tenaga Eksogen

 Tenaga Endogen

Tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi yang menyebabkan perubahan pada kulit bumi. Tenaga endogen ini sifatnya membentuk permukaan bumi menjadi tidak rata. Mungkin saja di suatu daerah dulunya permukaan bumi rata (datar) tetapi akibat tenaga endogen ini berubah menjadi gunung, bukit, atau pegunungan. Pada bagian lain permukaan bumi turun menjadikan adanya lembah atau jurang. Secara umum tenaga endogen dibagi dalam tiga jenis yaitu tektonisme, vulkanisme, dan seisme atau gempa.
Dampak positif  Tenaga Endogen :

1) Kawasan tangkapan air hujan (catchment area)
tangkapan air hujan merupakan wilayah yang banyak menenima curah hujan dan mampu menyimpan serta mengeluarkannya pada musim kemarau ke daerah yang lebih rendah berupa air tanah. Kawasan mi memberikan arti penting bagi ketersediaan sumber air di wilayah bagian bawah. Kawasan Bogor dan Puncak Cianjur merupakan contoh kawasan catch ment area bagi sumber air di Jakarta. Kawasan pengunungan Dieng Menjadi catchinent area bagi wilayah Purbalingga, Banjar negara, dan Wonosobo. Suatu kawasan disebut catchment area jika ditumbuhi tanaman besar yang mampu menvimnan dan menyerap air hujan, dan berada di wilayah yang lebth tinggi.

2) Sumber bahan tambang dan sumber daya mineral
Jika kamu pernah berkunjung ke daerah lereng Merapi terutama arah barat daya, di sana kamu akan banyak menjumpai penambangan batu dan pasir pada daerah aliran sepanjang sungai, seperti Kali Putih dan Kali Boyong. Batu dan pasir yang mereka gali merupakan material yang dihasilkan oleh adanya proses vulkanisme terutama pada saat terjadi letusan Gunung Merapi. Tentu, bahan galian di sekitar lereng Merapi juga akan dijumpai sama pada daerah lain ketika terjadi letusan gunung api. Selain itu, bahan tambang mineral, seperti emas, perak, bijih besi, aluminium, dan bahan tambang lain banyak terbentuk pada daerah-daerah rekahan pertemuan lempeng.

3) Pusat tenaga listrik
Sebagai pusat tenaga listrik, yaitu melalui pembangkit listrik tenaga uap (panas bumi). Air yang meresap ke dalam tanah yang cukup dalam akan bersentuhan dengan batuan yang masih panas. Akibatnya, air berubah menjadi uap yang panas. Uap kemudian mengumpul dan terperangkap dalam suatu rongga di bawah tanah. Uap tersebut tekanannya sangat tinggi dan apabila dikeluarkan ke permukaan bumi akan mempunyai daya dorong yang kuat. Tenaga inilah yang menggerakan turbin tenaga listrik.
Contoh pembangkit listrik tenaga uap adalah PLTU Paiton di Jawa Timur.

4) Tempat habitat berbagal jenis flora dan fauna
Hewan di wilayah Indonesia bagian barat dan timur memiliki perbedaan j enis. Perbedaan tersebut sebagai akibat proses geologi yang memisahkan daratan Indonesia yang pada mulanya merupakan satu daratan yang sama dengan sebutan Pangaea. Hewan di kawasan timur Indonesia memiliki persamaan dengan hewan di kawasan Australia sedangkan hewan di kawasan barat Indonesia mempunyai persamaan dengan kawasan Asia.

5) Tempat pariwisata dan laboratorium alam
Sebagai tempat pariwisata dan laboratorium alam, misalnya puncak Gunung l3romo yang digunakan sebagai tempat pariwisata alam. Tempat yang lain misalnya, Plato Dieng dan Laboratorium Geologi Alam Karang Sambung di Kebumen Jawa Tengah.
Dampak negatif  Tenaga Endogen ;

1) Letusan gunung api merupakan bencana bagi masyarakat sekitar karena dapat menghancurkan dan membakar hutan yang ada di lereng gunung berapi. Semburan awan panasnya dapat menghanguskan mahiuk hidup yang ada di sekitarnya.

2) Gempa bumi merupakan bencana alam yang dahsyat. Bencana mi dapat menghancurkan bangunan, seperti perumahan, gedung, jembatan, bendungan, dan sebagainya. Bahkan akan lebih menakutkan lagi jika gempa bumi diikuti tsunami.
Apa yang kamu rasakan ketika ada pohon besar tumbang jatuh ke tanah? Apa yang terasa ketika di dekatmu ada truk sedang menurunkan batu-batu besar secara mendadak? Bumi bergetar bukan? Bumi akan bergetar lebih kuat apabila kerak bumi yang merupakan batuan kulit bumi bergerak tiba-tiba. Gempa bumi dapat berakibat kerusakan pada bangunan-bangunan buatan manusia.

3) Tenaga endogen menghasilkan lereng-lereng yang curam sehingga tingkat erosi dan longsor lahan tinggi. Hal ini akan mengakibatkan ancaman bagi penduduk yang tinggal di sekitar lereng tersebut.

Tenaga eksogen

Tenaga eksogen yaitu tenaga yang berasal dari luar bumi. Sifat umum tenaga eksogen adalah merombak bentuk permukaan bumi hasil bentukan dari tenaga endogen. Bukit atau tebing yang terbentuk hasil tenaga endogen terkikis oleh angin, sehingga dapat mengubah bentuk permukaan bumi.
Secara umum tenaga eksogen berasal dari 3 sumber, yaitu:
  • Atmosfer, yaitu perubahan suhu dan angin.
  • Air yaitu bisa berupa aliran air, siraman hujan, hempasan gelombang laut, gletser, dan sebagainya.
  • Organisme yaitu berupa jasad renik, tumbuh-tumbuhan, hewan, dan manusia.
Di permukaan laut, bagian litosfer yang muncul akan mengalami penggerusan oleh tenaga eksogen yaitu dengan jalan pelapukan, pengikisan dan pengangkutan, serta sedimentasi. Misalnya di permukaan laut muncul bukit hasil aktivitas tektonisme atau vulkanisme. Mula-mula bukit dihancurkannya melalui tenaga pelapukan, kemudian puing-puing yang telah hancur diangkut oleh tenaga air, angin, gletser atau dengan hanya gravitasi Bumi. Hasil pengangkutan itu kemudian diendapkan, ditimbun di bagian lain yang akhirnya membentuk timbunan atau hamparan bantuan hancur dari yang kasar sampai yang halus.
Contoh lain dari tenaga eksogen adalah pengikisan pantai. Setiap saat air laut menerjang pantai yang akibatnya tanah dan batuannya terkikis dan terbawa oleh air. Tanah dan batuan yang dibawa air tersebut kemudian diendapkan dan menyebabkan pantai menjadi dangkal. Di daerah pegunungan bisa juga ditemukan sebuah bukit batu yang kian hari semakin kecil akibat tiupan angin.
Ada pun siklus geologi yang berlangsung sepanjang masa.

Sungai

                     

 sungai hujan, sungai gletser dan sungai campuran.
  1. Sungai Hujan, adalah sungai yang airnya berasal dari air hujan atau sumber mata air. Contohnya adalah sungai-sungai yang ada di pulau Jawa dan Nusa Tenggara.
  2. Sungai Gletser, adalah sungai yang airnya berasal dari pencairan es. Contoh sungai yang airnya benar-benar murni berasal dari pencairan es saja (ansich) boleh dikatakan tidak ada, namun pada bagian hulu sungai Gangga di India (yang berhulu di Peg. Himalaya) dan hulu sungai Phein di Jerman (yang berhulu di Pegunungan Alpen) dapat dikatakan sebagai contoh jenis sungai ini.
  3. Sungai Campuran, adalah sungai yang airnya berasal dari pencairan es (gletser), dari hujan, dan dari sumber mata air. Contoh sungai jenis ini adalah sungai Digul dan sungai Mamberamo di Papua (Irian Jaya).
Berdasarkan debit airnya (volume airnya), sungai dibedakan menjadi 4 macam yaitu sungai permanen, sungai periodik, sungai episodik, dan sungai ephemeral.
  1. Sungai Permanen, adalah sungai yang debit airnya sepanjang tahun relatif tetap. Contoh sungai jenis ini adalah sungai Kapuas, Kahayan, Barito dan Mahakam di Kalimantan. Sungai Musi, Batanghari dan Indragiri di Sumatera.
  2. Sungai Periodik, adalah sungai yang pada waktu musim hujan airnya banyak, sedangkan pada musim kemarau airnya kecil. Contoh sungai jenis ini banyak terdapat di pulau Jawa misalnya sungai Bengawan Solo, dan sungai Opak di Jawa Tengah. Sungai Progo dan sungai Code di Daerah Istimewa Yogyakarta serta sungai Brantas di Jawa Timur.
  3. Sungai Episodik, adalah sungai yang pada musim kemarau airnya kering dan pada musim hujan airnya banyak. Contoh sungai jenis ini adalah sungai Kalada di pulau Sumba.
  4. Sungai Ephemeral, adalah sungai yang ada airnya hanya pada saat musim hujan. Pada hakekatnya sungai jenis ini hampir sama dengan jenis episodik, hanya saja pada musim hujan sungai jenis ini airnya belum tentu banyak.
Berdasarkan asal kejadiannya (genetikanya) sungai dibedakan menjadi 5 jenis yaitu sungai konsekuen, sungai subsekuen, sungai obsekuen, sungai resekuen dan sungai insekuen.
  1. Sungai Konsekuen, adalah sungai yang airnya mengalir mengikuti arah lereng awal.
  2. Sungai Subsekuen atau strike valley adalah sungai yang aliran airnya mengikuti strike batuan.
  3. Sungai Obsekuen, adalah sungai yang aliran airnya berlawanan arah dengan sungai konsekuen atau berlawanan arah dengan kemiringan lapisan batuan serta bermuara di sungai subsekuen.
  4. Sungai Resekuen, adalah sungai yang airnya mengalir mengikuti arah kemiringan lapisan batuan dan bermuara di sungai subsekuen.
  5. Sungai Insekuen, adalah sungai yang mengalir tanpa dikontrol oleh litologi maupun struktur geologi.
Berdasarkan struktur geologinya sungai dibedakan menjadi dua yaitu sungai anteseden dan sungai sungai superposed.
  1. Sungai Anteseden adalah sungai yang tetap mempertahankan arah aliran airnya walaupun ada struktur geologi (batuan) yang melintang. Hal ini terjadi karena kekuatan arusnya, sehingga mampu menembus batuan yang merintanginya.
  2. Sungai Superposed, adalah sungai yang melintang, struktur dan prosesnya dibimbing oleh lapisan batuan yang menutupinya.
Berdasarkan pola alirannya sungai dibedakan menjadi 6 macam yaitu radial, dendritik, trellis, rektanguler dan pinate (Tim Geografi, Yudhistira, p. 84).
  1. Radial atau menjari, jenis ini dibedakan menjadi dua yaitu:
    1. Radial sentrifugal, adalah pola aliran yang menyebar meninggalkan pusatnya. Pola aliran ini terdapat di daerah gunung yang berbentuk kerucut.

      Gambar 6. Sungai Radial Sentrifugal.
    2. Radial sentripetal, adalah pola aliran yang mengumpul menuju ke pusat. Pola ini terdapat di daerah basin (cekungan).

    Gambar 7. Sungai Radial Sentripetal.
  2. Dendritik, adalah pola aliran yang tidak teratur. Pola alirannya seperti pohon, di mana sungai induk memperoleh aliran dari anak sungainya. Jenis ini biasanya terdapat di daerah datar atau daerah dataran pantai.

    Gambar 8. Sungai Dendritik.
  3. Trellis, adalah pola aliran yang menyirip seperti daun.

    Gambar 9. Sungai Trellis.
  4. Rektangular, adalah pola aliran yang membentuk sudut siku-siku atau hampir siku-siku 90°.

    Gambar 10. Sungai Rektanguler.
  5. Pinate, adalah pola aliran di mana muara-muara anak sungainya membentuk sudut lancip.

    Gambar 11. Sungai Pinate.
  6. Anular, adalah pola aliran sungai yang membentuk lingkaran.

    Gambar 12. Sungai Anular.

    DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)


    Daerah aliran sungai atau (DAS) adalah sungai induk beserta anak-anak sungai yang membentuk suatu kompleks sungai, contoh daerah aliran sungai antara lain: DAS Mahakan di Kalimantan, DAS Rhein di Eropa, DAS Misissisipi di Amerika Serikat, dan sebagainya.
    Pada garis besarnya badan sungai dapat dibedakan menjadi tiga bagian yaitu:
    Bagian Hulu Sungai (terletak di sekitar gunung)
    Ciri-ciri dari sungai bagian hulu, antara lain:
  7. Kemiringan sungainya sangat besar.
  8. Aliran sungai deras dan banyak ditemukan jeram (air terjun)
  9. Erosi sungai sangat aktif.
  10. Erosinya kearah vertical (ke arah dasar sungai).
  11. Lembah sungainya berbentuk V

Bagian Tengah Sungai
Ciri-ciri dari sungai bagian tengah, antara lain:
  1. Kemiringan sungai sudah berkurang.
  2. Aliran sungai tidak seberapa deras dan jarang dijumpai jeram.
  3. Erosi sungai agak berkurang dan sudah ada sedimentasi.
  4. Erosi sungai berjalan secara vertical dan horizontal.
  5. Lembah sungainya berbentuk U

Bagian Hilir Sungai (terletak di daerah muara sungai)
Ciri-ciri dari sungai bagian hilir, antara lain:
  1. Kemiringan sungai sangat landai.
  2. Aliran sungai berjalan sangat lamban.
  3. Erosi sungai sudah tidak ada yang ada adalah sedimentasi.
  4. Sedimentasi membentuk daratan banjir dengan tanggul alam.
  5. Lembah sungai berbentuk huruf U.